Selamat Idul Fitri 1439 H Taqabbalallahu Minna wa Minkum

Selasa, 22 November 2016

60 Tahun Astra Menuju “Pride Of The Nation" JURUS CSR SANG CATUR DHARMA


______________________________________________________________________________
Dalam dunia bisnis yang makin efisien dan pelit dewasa ini, perusahaan yang ikhlas menghabiskan dananya bagi pembangunan manusia dan pelestarian alam makin langka. Salah satunya adalah PT Astra Internasional Tbk, yang – dengan moto ad aspira ad astra – berhasil meroket dari usaha gurem dengan 4 karyawan menjadi raksasa korporasi regional dengan 198 anak perusahaan dan 221.046 karyawan, hanya dalam enam puluh tahun. Berbeda dari kebanyakan korporasi raksasa, lembaga bisnis yang dirintis William Soeryadjaya pada 1957 ini tak hanya tergila-gila berburu laba, namun juga getol berkiprah secara signifikan dalam banyak program sosial dan pelestarian lingkungan yang amat bermanfaat bagi pembangunan bangsa.
______________________________________________________________________________


Jika orang menyebut kata “korporasi”, apalagi korporasi berkaliber regional, kontan terbayang di benak kita sebuah entitas usaha yang melulu terkonsentrasi serius pada profit-making, dan cuek pada semua urusan filantropis dan non-bisnis lainnya.

PT Astra Internasional Tbk sangat beda. Di perusahaan yang tahun 2015 membukukan keuntungan Rp 14,46 trilyun lebih ini, kegiatan sosial dan lingkungan – yang notabene cukup banyak menyerap pengeluaran biaya tanpa sepeserpun pemasukan – justru menjadi “menu utama” yang dinisbahkan dengan program Corporate Social Responsibility (CSR).

Program tersebut terfokus pada empat pilar, yaitu Pendidikan, Lingkungan, Peningkatan Pendapatan Masyarakat atau Income Generating Activity (IGA), dan Kesehatan. Hingga kini, berbagai hasil yang dicapai Astra dalam pelaksanaan berbagai program nirlaba ini cukup mencengangkan.


Presiden Direktur Astra, Prijono Sugiarto (kedua dari kiri) sedang berbincang dengan salah seorang wisudawan pada Acara Wisuda ke-XVII Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra) di Jakarta, beberapa waktu lalu. Hingga kini Polman Astra telah mewisuda 2.922 Ahli Madya dari 24 provinsi setanah air. Selama 5 tahun terakhir, Grup Astra menyerap rata-rata 63,7% dari lulusan Polman Astra. 
(Foto: Astra)

Di bidang pendidikan, Astra telah membina 14.967 sekolah dengan menyediakan berbagai bantuan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan perangkat kecerdasan (brainware).

Terkait dengan ini, Astra telah membina 33.220 guru, 38.996 siswa – antara lain dengan menyalurkan 207.201 paket beasiswa – pada 120 PAUD, 50 Sekolah YPA-MDR, 43 Sekolah Adiwiyata, dan 20 Rumah Pintar, dengan total 86.947 jam mengajar Astra Berbagi Ilmu.

Astra juga menyajikan 24 juta lebih Paparan Indonesia Ayo Aman Berlalu Lintas, serta mendonasikan 6.000 pasang sepatu dan 1.958 tas bagi anak-anak di wilayah 3T (Terpencil, Terluar dan Tertinggal) yaitu Mentawai, Toli Toli, Morotai dan Kepulauan Aru guna meningkatkan kualitas pendidikan bagi anak-anak Indonesia.

Sedangkan di bidang lingkungan, Astra antara lain telah mensponsori penanaman 4.399.283 bibit pohon, termasuk 832.046 pohon bakau (mangrove). Ini merupakan investasi yang fantastis, bukan hanya bagi lingkungan, tapi juga bagi kelangsungan hidup umat manusia di planet ini. Karena menurut riset Climate Rally (lihat www.climaterally.org), kelompok gerakan lingkungan dari Benua Kanguru, sebatang pohon bisa mensuplai kebutuhan oksigen rata-rata empat orang per tahun. Berarti, semua pohon yang ditanam Astra itu akan menjadi sistem penyangga kehidupan (life support system) bagi lebih dari 17,5 juta manusia di bumi.

Mangrove yang ditanam tersebut pun, seperti pengalaman di banyak penjuru dunia, secara alami akan berfungsi sebagai benteng yang efektif terhadap abrasi yang kerap mengancam kehidupan masyarakat pantai.

Namun, fungsi ekosistem mangrove yang paling vital ialah sebagai sistem penyangga kehidupan bagi ribuan biota laut, utamanya ikan, udang, kepiting yang merupakan sumber pangan sekaligus sumber mata pencaharian bagi jutaan masyarakat yang bermukim di mintakat laut.

Semua itu merupakan langkah paling strategis dalam upaya ikut mengurangi pemanasan global (global warming) yang merupakan isyu lingkungan paling krusial di dunia dewasa ini.

Masih di bidang lingkungan, Astra juga telah membangun 11 hutan kota, 10 taman kota, 17 bank sampah, dan menggelar 4 proyek pendidikan lingkungan sungai (eco edu river) yang cukup efektif dalam membangun kesadaran masyarakat guna menjaga kelestarian daerah aliran sungai (DAS) Ciliwung.

Di bidang Peningkatan Pendapatan Masyarakat atau Income Generating Activity (IGA), Astra berhasil membangun ekonomi 33.602 anggota masyarakat berpenghasilan rendah yang berasal dari 853 kelompok dari seluruh penjuru tanah air, dengan menyerap 61.385 tenaga kerja.

Melalui salah satu lembaga nirlabanya, yakni Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), Astra pun melatih 588 pemuda putus sekolah menjadi mekanik handal yang siap pakai. Selain ini, Astra juga menyalurkan paket Program Micro Finance Berbasis Syariah kepada 322 penerima, membina 9.182 usaha kecil, menengah dan mikro (UMKM) di bawah payung YDBA, 91 UMKM Mandiri, 14 lembaga pengembangan bisnis, dan 10 lembaga keuangan mikro.

Di bidang kesehatan, Astra telah melakukan pengobatan gratis bagi 116.093 penderita berbagai penyakit yang berasal dari kalangan kurang mampu, membina 1.547 posyandu, menyumbang 174.489 kantong darah, mendonasikan 9.048 kacamata melalui kegiatan Generaksi Sehat Indonesia, dan membangun 30 “Kampung Berseri Astra” di berbagai kawasan kumuh.

Terkait dengan empat pilar CSR tersebut, sejak tahun 2010 Astra memprakarsai “Semangat Astra Terpadu Untuk Indonesia” atau SATU Indonesia Awards guna mencari bakat pemuda-pemudi Indonesia yang memiliki semangat sejalan dengan Astra untuk senantiasa berkarya dan memberi manfaat bagi masyarakat luas di bidang Pendidikan, Lingkungan, Wirausaha, Kesehatan dan Teknologi. Tak kurang dari 7.210 kaum muda visioner dari seluruh nusantara ikut berlaga dalam Satu Indonesia Awards. Sebanyak 32 di antara mereka keluar sebagai pemenang.

Menurut Budi Setiadharma, Komisaris Utama Astra, walaupun tantangan bisnis global terkini menuntut efisiensi di segala lini, hal ini tidak menyebabkan pelaksanaan CSR menjadi surut. “Komitmen Astra dalam pelaksanaan tanggung jawab sosial juga terlihat jelas dari besarnya sumber daya dan cakupan kegiatan yang dikerahkan selama lebih dari empat dekade terakhir,” ujarnya saat peluncuran Laporan Berkelanjutan (Sustainability Report) Astra 2015 beberapa waktu lalu.

Dalam aktivitas bisnis sehari-hari Astra, program-program CSR itu secara rutin dijalankan baik oleh anak perusahaan secara langsung maupun melalui sembilan yayasan yang telah didirikan secara khusus untuk mengelola kontribusi sosial bisnis di seluruh pelosok nusantara.

Kesembilan yayasan tersebut ialah:

Yayasan Toyota dan Astra (YTA), didirikan tahun 1974 oleh PT Astra International Tbk dan PT Toyota Astra Motor, dengan visi turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui program penyediaan bantuan dana dan pembiayaan untuk kegiatan pendidikan, riset dan pengembangan ilmu sains dan teknologi, bantuan alat peraga pendidikan dan buku-buku, terutama teknologi otomotif. Fokus program YTA yaitu pada program peningkatan kualitas pendidikan dasar dan menengah serta kepada pengajar perguruan tinggi negeri yang sedang melakukan penelitian dalam program Master atau Doktor.

Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA), didirikan tahun 1980 oleh pendiri Astra, William Soeryadjaya, dengan mengemban misi pembinaan dan pengembangan UMKM di tanah air, juga sekaligus sebagai perkuatan value chain usaha Astra melalui program Income Generating Activity bagi masyarakat sekitar. Program pembinaan yang diberikan antara lain di bidang manajemen, teknologi, akses pasar, fasilitas pembiayaan, dan teknologi informasi dengan memaksimalkan sinergi pada jaringan value chain Astra secara terintegrasi.

Yayasan Astra Bina Ilmu (YABI) dan Akademi Teknik Federal menjadi Politeknik Manufaktur Astra (Polman Astra), yang berdiri tahun 1995, awalnya bernama Yayasan Federal Bina Ilmu yang membawahi Akademi Teknik Federal oleh PT Federal Motor (kini PT Astra Honda Motor). YABI mengemban misi menyelenggarakan institusi pendidikan yang profesional dalam bidang teknologi, khususnya pada bidang yang terkait otomotif dan sumber daya alam, untuk menghasilkan lulusan siap pakai dengan kualitas terbaik di Indonesia.

Yayasan Astra Honda Motor (YAHM), yang juga dirintis tahun 1995, merupakan organisasi sosial mandiri dengan misi mendukung kehidupan masyarakat di bidang pendidikan dan sosial melalui program pemberian beasiswa bagi siswa/mahasiswa prasejahtera dan berprestasi serta pembangunan fasilitas pendukung untuk institusi pendidikan, program edukasi masyarakat tentang keselamatan di jalan, program pelestarian lingkungan hidup serta kegiatan amal untuk berbagai aktivitas sosial dan budaya, termasuk bencana alam.

Yayasan Amaliah Astra (YAA), didirikan tahun 2001, untuk membangun Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient melalui kegiatan di bidang sosial-keagamaan, tujuannya agar karyawan muslim Astra menjadi muslim yang profesional dan masyarakat di sekitarnya memiliki ketaatan beragama. Kegiatan YAA dilakukan melalui Masjid Astra, seperti perayaan keagamaan dan kegiatan untuk mempererat solidaritas sesama umat Muslim dan meningkatkan pengetahuan agama Islam, mengembangkan dan membina calon pemimpin agama serta juga memfasilitasi pemberian zakat, infaq dan sedekah (ZIS) yang disalurkan untuk beasiswa dan modal wirausaha masyarakat.

Yayasan Karya Bakti United Tractors (YKB UT), dibentuk tahun 2008, memiliki visi “Menjadi Lembaga Pendidikan Keterampilan Mekanik dan Operator Alat-alat Berat Terbaik di Dunia.” Melalui UT School, yang menjadi wadah pelaksanaan program pendidikan intensif untuk mempersiapkan operator dan mekanik alat berat yang profesional sesuai standar internasional. UT School tidak hanya menyelenggarakan pendidikan sesuai kebutuhan Grup Astra dan pelanggan tetapi juga mendukung pengembangan sekolah kejuruan untuk mendorong peningkatan mutu dan standar industri nasional.

Yayasan Pendidikan Astra Michael D. Ruslim (YPA-MDR), dirintis tahun 2009, awalnya didirikan dengan nama Yayasan Astra Bina Pendidikan kemudian berganti nama menjadi Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim pada tahun 2010 untuk menghormati Presiden Direktur Astra, Michael D. Ruslim. YPA-MDR memiliki visi untuk membantu sekolah-sekolah tingkat dasar dan menengah di daerah prasejahtera dalam bentuk pengembangan sumber daya manusia, pengembangan kurikulum dan manajemen sekolah yang profesional. Tujuannya adalah agar para siswa mampu meningkatkan kualitas, intelektual dan kecakapan hidup serta memiliki karakter yang didasarkan pada nilai luhur Bangsa Indonesia.

Yayasan Astra Agro Lestari (YAAL), berdiri tahun 2010, memiliki visi menciptakan sekolah terbaik di wilayah operasional perkebunan melalui penyediaan pendidikan yang lebih baik bagi keluarga karyawan dan masyarakat sekitar serta menghasilkan lulusan dengan prestasi akademik yang baik, inovatif, berkarakter, peduli terhadap kesehatan, keselamatan dan lingkungan. YAAL membangun sekolah mulai TK hingga SMP berikut manajemen sekolah serta menyediakan dan pengembangan tenaga pengajar yang berkualitas, YAAL juga menyediakan perumahan bagi tenaga pengajar di sekolah binaan.

Yayasan Insan Mulia Pama (YIMP), dibentuk tahun 2014, memiliki visi untuk memberikan kontribusi yang positif bagi perkembangan perusahaan dan masyarakat melalui pembentukan karakter karyawan yang beriman, bertaqwa dan berakhlak mulia. Fokus program Yayasan Insan Mulia Pama yaitu melakukan pengelolaan terhadap infak, zakat, shadaqah, penyelenggaraan dakwah dan kajian serta penyelenggaraan program sosial kemasyarakatan.


Para pelari dari berbagai belahan dunia berpose sejenak usai menerima hadiah Astra Green Run Bali 2016 yang dilaksanakan di Desa Taro, Tegallalang, Gianyar, Bali, awal Oktober lalu. Kegiatan yang bertujuan meningkatkan gaya hidup sehat serta kepedulian lingkungan ini diikuti 750 pelari, termasuk 32 pelari dari 17 negara asing yaitu yaitu Australia, Austria, Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Hungaria, Indonesia, Jepang, Kenya, Belanda, Filipina, Rusia, Singapura, Inggris, Amerika Serikat dan Vietnam.
(Foto: Astra)

Dalam kesempatan yang sama, Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra, menegaskan, melalui keempat pilar CSR tersebut Astra terus berupaya memperkuat pilar penyangga keberlanjutan perusahaan guna mewujudkan Tujuan (Goal) Astra 2020 sebagai Pride of the Nation. Menurutnya, “Dengan berkontribusi kepada masyarakat, lingkungan, dan bertanggung jawab kepada karyawan, Astra berupaya menciptakan keseimbangan antara kepentingan bisnis, sosial, dan lingkungan.”

Bagi Astra, tegas Prijono, kegiatan bisnis tidak terlepas dari lingkungan dan masyarakat sekitar. Pada prinsipnya, dimana pun Astra berada, harus memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya. “Perusahaan tidak hanya harus menguntungkan, tetapi juga harus berkelanjutan sejalan dengan filosofi kami, Catur Dharma,” ungkapnya.

Astra, beber Prijono dalam laporan tersebut, mempunyai cita-cita (aim) “sejahtera bersama bangsa” dengan moto per aspera ad astra (berjuang menembus segala tantangan untuk mencapai bintang). Untuk itu, telah ditetapkan Tujuan (Goal) Astra 2020 yaitu “Menjadi kebanggaan bangsa (pride of the nation)” dengan misi “Sejahtera bersama bangsa dengan memberikan nilai terbaik kepada stakeholder.”

Visi yang ingin diwujudkan Astra, urainya, ialah “Menjadi salah satu perusahaan dengan pengelolaan terbaik di Asia Pasifik dengan penekanan pada pertumbuhan yang berkelanjutan dengan pembangunan kompetensi melalui pengembangan sumber daya manusia, struktur keuangan yang solid, kepuasan pelanggan dan efisiensi; dan menjadi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial serta peduli lingkungan.”

Untuk mencapai semua itu, Astra selalu berpedoman pada filosofi Catur Dharma yaitu “Menjadi Milik yang Bermanfaat bagi Bangsa dan Negara, Memberikan Pelayanan Terbaik kepada Pelanggan, Menghargai Individu dan Membina Kerja Sama, dan Senantiasa Berusaha Mencapai yang Terbaik.”

Filosofi inilah yang menjadi pedoman nilai diri serta sebagai pemersatu insan Astra dalam mewujudkan budaya unggul serta menjunjung Astra semakin maju. Pada tahun 2015, Astra meluncurkan buku Kumpulan Kisah Inspiratif Catur Dharma yang menjadi media para insan Astra saling berbagi inspirasi dan menjadikan value Catur Dharma sebagai panduan dalam kehidupan sehari-hari.

Berkat segenap pencapaian dan kesuksesannya itu, Astra berhasil menyabet sejumlah penghargaan, antara lain Global CSR Awards - CSR Leadership dari The Pinnacle Group International Singapura, tahun 2015; Indonesia Best Corporate Social Initiative Program dari MIX tahun 2015; dan Sustainable Business Awards Indonesia selaku pengelola CSR terbaik di masyarakat.

Semua ini merupakan hadiah terindah, bukan hanya bagi Astra yang 20 Februari nanti akan berulang tahun ke-60, namun juga bagi bangsa Indonesia yang pasti bangga memiliki perusahaan yang merupakan salah satu penyumbang pajak terbesar bagi peningkatan kesejahteraan rakyat di bumi Pancasila ini.


Tulisan ini diikutsertakan pada lomba Anugerah Pewarta Astra 2016 dengan tema " Inspirasi 60 Tahun Astra".


Referensi tulisan dan gambar penunjang:
1. www.astra.co.id
2. Laporan Keberlanjutan Astra 2015: "Membangun Ketahanan Usaha Dengan Penuh Tanggung Jawab".
3. Dokumen pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Terima kasih sudah berkomentar yang sopan dan membangun.
Jangan bosan untuk berkunjung lagi ya....